Tuesday, December 25, 2012

Kebaya Batik

Berbicara  tentang pernikahan, hampir semua orang membayangkan mempelai wanita mengenakan gaun putih panjang yang terbuat dari bahan - bahan halus. Padahal sebenarnya jika calon pengantin ingin sedikit berkreasi dan ingin tampil berbeda, ada banyak pilihan bahan lain untuk baju pengantin yang elegan namun tidak meninggalkan unsur etnik,misalnya Batik.

Kain khas asal Indonesia ini dapat terlihat sangat cantik jika dijadikan baju pengantin. Saat ini
banyak selebritis yang sudah menggunakan baju pengantin dari batik, dan mereka tampak sangat menakjubkan. Tidak Mengherankan jika Kebaya Batik kemudian berkembang menjadi trend baru dalam upacara pernikahan.

Kebaya Batik sepertinya terdengar rumit dan sulit untuk diaplikasikan terutama jika ditempat anda belum ada designer baju pengantin yang memahami benar konsep baru ini. Sebagai bahan inspirasi bagi anda yang tertarik untuk mencoba ide baru ini, berikut ini ada beberapa contoh Kebaya batik yang mewah dan elegan. Semoga memberikan ide segar bagi anda yang akan segera melangsungkan pernikahan.




















 





















































Data dan Fakta tentang Batik

Berikut saya sajikan data dan fakta tentang batik kebanggaan kita ini. Semoga bermanfaat.
  • Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia dan dipopulerkan oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB 
  • Markis Kido/Hendra Setiawan menjuarai Medali Emas bulutangkis ganda putra Asian Games XVI 2010 dengan memakai baju motif Batik
  • Sang pencetus penggunaan batik untuk gambar di kostum sebagian pemain Indonesia ini adalah legenda bulutangkis tunggal putra Indonesia, Haryanto Arbi. 
  • Perlu waktu 3 tahun bagi Indonesia untuk mendapatkan pengakuan terhadap budaya batik sebagai budaya milik Indonesia setelah 6 negara perwakilan Unesco melakukan pengkajuan dan verifikasi. 
  • Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan 
  • Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari. 
  • Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga keratin Yogyakarta dan Surakarta 
  • F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya tradisi membatik juga dimiliki daerah seperti Toraja, Flores,Halmahera, dan Papua 
  • Dulu saat menyambut nominasi batik sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco pada Jumat, 2 Oktober 2009, para pemakai batik mendapat fasilitas gratis masuk ke Ragunan dan Ancol 
  • Kain batik berkualitas tinggi bisa dihargai sekitar Rp 3 juta untuk ukuran 2.5 meter dan harga Rp 15 juta untuk kain batik berukuran sama yang dilukis di atas kain sutra. 
  • Upah para pembatik tidak pernah setara dengan batik yang terjual. Upah mereka biasanya berkisar antara Rp 7.000 sampai RP 25.000 per hari tergantung pada kemampuan membatik mereka 
  • Solo dan Pekalongan jadi kota di Indonesia yang konsisten menggelar acara batik, mulai dari mengadakanFestival Batik Solo, Karnaval Batik Solo, Festival Batik Cina.
Beberapa artis Hollywood dan tokoh publik Amerika yang ikut mengenakan batik di acara penting seperti Bill Gates, Jessica Alba, dan Adam Clayton (bassist U2) saat tampil di Somerville Theatre, Boston, Massachussets, Amerika Serikat. Jessica mengenakan batik saat menghadiri red carpet Step-Up’s Fourth Annual Fashion Forward Luncheon. Motif batik yang dia gunakan adalah motif Parang Rusak yang dia pakai khas Jogjakarta.

Resensi :

Sunday, December 23, 2012

Fakta Menarik Tentang Batik

Pada kali ini saya tidak akan memposting tentang koleksi batik, aka tetapi kali ini saya akan membicarakan tentang kemenarikan batik.

Ditetapkannya batik sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, dan peringatannya setiap tanggal 2 Oktober, seharusnya membuat kita semakin memahami apa yang disebut sebagai batik. Yang dijadikan warisan budaya tersebut adalah proses membatiknya, bukan kain dengan motif batik seperti yang kerap dipersepsikan orang kebanyakan.

Hal sederhana yang mungkin belum Anda ketahui, misalnya, batik ternyata bukan hanya dikerjakan oleh perempuan pembatik yang duduk di dingklik (bangku pendek) sambil melukisi kain mori dengan lilin malam. Sehelai kain batik bisa dikerjakan oleh empat hingga lima orang. Dari pembuat pola di kertas, pembatik, hingga pemberi warna dan penglorod.
 
Bila diurut-urut, proses membatik adalah sebagai berikut:
1. Nyungging, yaitu membuat pola atau motif batik pada kertas. Tidak semua orang bisa membuat motif batik, sehingga pola ini dibuat oleh spesialis pola.

2. Njaplak, memindahkan pola dari kertas ke kain.
3. Nglowong, melekatkan malam di kain dengan canting sesuai pola. Pada tahap ini, motif batik akan mulai tampak.
4. Ngiseni, memberikan motif isen-isen (isian) atau variasi pada ornamen utama yang sudah dilengreng atau dilekatkan dengan malam menggunakan canting. 
5. Nyolet, mewarnai bagian-bagian tertentu dengan kuas. Misalnya, gambar bunga atau burung yang muncul di sana-sini.
6. Mopok, menutup bagian yang dicolet dengan malam. Tahap ini diiringi dengan nembok, atau menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
7. Ngelir, melakukan proses pewarnaan kain secara menyeluruh.
8. Nglorod, proses pertama meluruhkan malam dengan merendam kain di dalam air mendidih. 
9. Ngrentesi, memberikan cecek atau titik pada klowongan (garis-garis gambar pada ornamen utama). Untuk menghasilkan cecekan yang halus, digunakan canting dengan jarum yang tipis.
10. Nyumri, menutup kembali bagian tertentu dengan malam.
11. Nyoja, mencelupkan kain dengan warna coklat, atau sogan. Batik sogan adalah batik yang berwarna dasar coklat, seperti batik yogya atau batik solo.
12. Nglorod, proses peluruhan malam kembali dengan cara merendam kain di dalam air mendidih.
Bayangkan saja, sehelai kain ukuran 2,5 m yang menampilkan suatu karya batik, ternyata membutuhkan waktu pembuatan hingga tiga bulan. Proses pembuatan yang begitu lama jelas menuntut kesabaran, ketelitian, dan cita rasa yang tinggi. Bagaimanapun, nilai batik akan meningkat bila pembatik mampu menghasilkan batik dengan tingkat kesulitan yang tinggi.

"Nilai jualnya tergantung dari keunikan kainnya, batikan, dan warnanya. Kalau desainnya langka, dan tak bisa ditiru, itu akan menentukan harganya.

Pembatik -yang memindahkan pola ke atas kain, dan melukisnya dengan menggunakan canting, lalu menutup bagian-bagian yang tidak berwarna dengan lilin (malam), pewarnaan, nglorod (proses membilas atau meluruhkan lapisan malam), hingga mencuci dan kemudian menjemurnya hingga siap dipakai.

Seorang yang menguasai pembuatan batik tentu mampu melakukan seluruh tahapan ini. Termasuk, dos & don'ts dalam melakukan setiap tahapan tersebut. 

Menciptakan warna yang dihasilkan dari bahan-bahan alami seperti kayu tingi, secang, mahoni, jambal, tegeran, atau jelawe. Yang mengutamakan kualitas, mengejar kesempurnaan hingga semaksimal mungkin. mengejar kepuasan batin dengan menghasilkan batik yang berkualitas tinggi. Selembar kain batik karyanya yang berukuran 2,5 m dari bahan katun bisa dihargai hingga Rp 3 juta. Sedangkan batik dari bahan sutera nilainya bisa mencapai Rp 15 juta.

Banyak hal yang bisa menghambat pengerjaan sehelai batik, dan mengharuskan pembatik mengulangi pembuatannya dari awal. Misalnya, pelukisan dengan lilin yang blobor akibat cairan lilin yang tidak pas kekentalannya. Atau, kegagalan saat proses pewarnaan. Kalau sudah begini, pembatik tentu mengalami kerugian seperti hilangnya lembaran kain berbahan sutera yang nilainya mencapai jutaan.

"Itu sering terjadi, dan mau tidak mau kita harus menerimanya. Anda harus membayar kegagalan itu dengan menikmati seluruh prosesnya. Enjoy the process, enjoy the moment. Kita tidak akan menjadi pembatik yang andal jika tidak melalui proses kegagalan itu," tutur desainer Edward Hutabarat".
 
Resensi :

Saturday, December 15, 2012

Sekarang banyak remaja yang enggan memakai baju formal,terutama remaja wanita misalnya untuk kuliah, bermain, mereka lebih memilih menggunakan busana yang labih simpel tetapi tetap menarik. kali ini saya akan menambah koleksi batik saya yaitu blazer.